top of page
Search

Perkembangan Radio Siaran di Indonesia

  • masihgoooooblog
  • Mar 28, 2016
  • 2 min read

Perkembangan radio di Indonesia juga cukup pesat. Perkembangan penggunaan radio di Indonesia diawali pada tahun 1933 dengan didirikannya Solossche Radio Vereenging (SVR) oleh Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo di Surakarta. SVR dapat disebut sebagai pelopor pembangunan radio di Indonesia oleh orang Indonesia sendiri. Badan penyiaran radio saatitu bukan hanya SVR, ada BVR (Batavia Radio Vereenging), NIRMO (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij), dan MAVRO (Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep).

Mangkunegoro VII

Lalu, atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo didirikanlah PPRK (Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran) di Bandung tanggal 24 Maret 1937. Namun, pada masa pendudukan Jepang, perkembangan radio merosot karena semua radio siaran diarahkan untuk kepentingan militer Jepang. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat didengar lewat radio pada saat itu. Dan pada tanggal 11 September 1945, berdirilah RRI.

Sejak saat itu radio di Indonesia terus berkembang. Siaran-siaran radio semakin banyak. Program-program musik juga semakin sering didengarkan saat terjebak kemacetan. Radio pun dijadikan teman saat mengendarai mobil sendirian. Selain itu, radio juga menjadi sumber informasi lalu lintas yang cukup akurat dan cepat dalam penyampaiannya.

Yang sangat disayangkan adalah pada era globalisasi ini, radio semakin ditinggalkan masyarakat. Masyarakat Indonesia lebih memilih menonton televisi atau pun mencari berita lewat internet. Masyarakat pun lebih sering memilih membicarakan tentang acara-acara televisi yang sedang trend. Namun, tidak sedikit juga masyarakat yang masih mendengarkan radio.

Produser radio juga mulai membuat program-program radio yang lebih komersil daripada informatif agar dapat terus mempertahankan stasiun radionya tersebut. Jika sang produser tidak mengikuti selera pasar, yang dalam hal ini para pendengar radio, tentunya radio tersebut akan semakin sedikit pendengarnya.

Radio juga berperan penting untuk menyampaikan informasi pada daerah-daerah yang tidak terjangkau media cetak, televisi, dan internet. Bagi masyarakat di daerah tersebut, radio merupakan salah satu sumber informasi actual yang sangat penting, terutama untuk mengetahui berita tentang pemerintahan dan politik di Indonesia.

Selain itu, radio juga mencakup beberapa aspek yang tidak dapat dijangkau oleh televisi atau internet. Misalkan radio komunitas, radio tersebut dapat meredam perpecahan antara beberapa etnis. Melalui radio, kita juga dapat menyuarakan pendapat kita secara langsung. Kita dapat berinteraksi dengan para penyiar melalui telepon. Kita juga dapat berbagi pengalaman-pengalaman unik atau bahkan informasi-informasi baru yang orang lain belum ketahui.

Bukankah sangat disayangkan bila radio semakin lama semakin menghilang? Padahal saluran penyebaran informasi yang pertama adalah radio. Radio juga memiliki makna penting dalam kemerdekaan Indonesia. Tanpa adanya radio saat itu, masyarakat Indonesia tentu tidak dapat mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Lewat radio pula Indonesia mendapatkan berita tentang perang dunia saat itu. Mari pertahankan keberadaan radio di Indonesia agar radio tidak semakin menghilang. Seperti slogan RRI, ‘sekali di udara, tetap di udara’, mari tunjukan kreativitas dan inovasi anak bangsa dengan mempertahankan keberadaan radio.


 
 
 

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

© 2016 By The Massa Sih? Club.  |  Proudly created with Wix.com

  • Wix Facebook page
  • Wix Twitter page
  • YouTube Classic
Visit Our cool University
bottom of page